✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu dhuha-Mu, kecantikannya, kecantikan-Mu, keindahannya, keindahan-Mu,
kekuatannya, kekuatan-Mu, kekuasaannya, kekuasaan-Mu, perlindungannya, perlindungan-Mu...

Ya Allah, jika rezeki masih di langit, turunkanlah, jika di bumi keluarkanlah, jika sukar permudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika jauh dekatkanlah...

Berkat waktu dhuha, kecantikan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, kekuasaan-Mu, limpahkan kepadaku segala yang Engkau telah limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh..

✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada) berjihad untuk agamaNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azab seksaNya); kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka)." [Surah at-Taubah : 24]

ABC

 
 
Alphabets are so intelligently arranged...

"A"lways "B"e "C"ool

"D"on't have "E"go with "F"riends

"G"iveup "H"urting "I"ncidences

"J"ust "K"eep "L"oving "M"ankind

"N"ever "O"mit "P"rayers

"Q"uietly "R"emember God

"S"peak the "T"ruth

"U"se "V"alid "W"ords

"X"press "Y"our "Z"eal.

Inspirational, Motivational & Moral Stories For All



“AKHI, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat temyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh." Begitu keluh kesah seorang mad'u kepada murabbinya di suatu malam.


Sang murabbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad'unya. "Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?" sahut sang murabbi setelah sesaat termenung.


“Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana mendingan sendiri saja..." jawab mad'u itu.


Sang murabbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal.


"Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?", tanya sang murabbi dengan kiasan bermakna dalam.


Sang mad'u terdiam berpikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat.


"Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan?", sang murabbi mencoba memberi opsi.


"Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan? Bagaimana bila ikan hiu datang? Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin?" serentetan pertanyaan dihamparkan di hadapan sang mad'u.


Tak ayal, sang mad'u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murabbi yang dihormatinya justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.


“Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah?" Pertanyaan menohok ini menghujam jiwa sang mad'u. Ia hanya mengangguk.


"Bagaimana bila temyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu temyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya?" tanya sang murabbi lagi.


Sang mad'u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya.


Tiba-tiba ia mengangkat tangannya, "Cukup akhi, cukup. Ana sadar. Maafkan ana. Ana akan tetap istiqamah. Ana berdakwah bukan untuk mendapat medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan..."


"Biarlah yang lain dengan urusan pribadi masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam dakwah. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji-Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana", sang mad'u berazzam di hadapan murabbi yang semakin dihormatinya.


Sang murabbi tersenyum. "Akhi, jama'ah ini adalah jama'ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi dibalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan Allah."


"Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta'ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka."


"Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu; maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?" sambungnya panjang lebar.


"Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da'i. Kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah."


"Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!"


Sang mad'u termenung merenungi setiap kalimat murabbinya. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut dihatinya.


"Tapi bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi dakwah dengan kapasitas ana yang lemah ini?" sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga.


"Siapa bilang kapasitas antum lemah? Apakah Allah mewahyukan begitu kepada antum? Semua manusia punya kapasitas yang berbeda. Namun tidak ada yang bisa menilai, bahwa yang satu lebih baik dari yang lain!", sahut sang murabbi.


"Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman. Bila ada sebuah isyu atau gosip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya."


Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad'u bergegas mengambil wudhu untuk qiyamullail malam itu. Sang murabbi sibuk membangunkan beberapa mad'unya yang lain dari asyik tidurnya.




Wallahu a'lam.

-----------

sumber: Majalah Al-Izzah, No. 07/Th.4

-Izwan Isme @ Grup Wali Songo [GPTD]
Bismillahirrahmanirrahim...

:) Kalau dulu, siapa Anwar Ibrahim pun aku x tau... tapi sekarang, umur belum layak pun untuk mengundi, tapi aku mula belajar menilai fenomena2 yang berlaku di Malaysia... Mujur aku mengenal dunia sebelum terlambat... Mujur aku diberi pencerahan... Mujur... Ya, itu semua mujur... Mujur takdir Tuhan menyebelahi aku dan insyaAllah familyku juga... :) Kita harus menilai sesuatu dengan pandangan Islam... Tidak kisahlah dari parti mana pun dia datang, apa jua latar belakang masa lampaunya... Kita lihat keadaannya sekarang... Orang yang paling baik satu ketika dahulu mungkin sahaja penjenayah hebat sekarang... Orang yang paling jahat dahulu mungkin saja ulama pada hari ini... Sungguhpun begitu, kita juga tidak boleh berburuk sangka... Tapi, harus juga berwaspada dan bijak memikirkan implikasi2 yang akan berlaku sekiranya sesuatu benda itu dilakukan... Semoga apa yang diperjuangkan itu adalah yang benar di sisi Allah... Semoga juga perjalanan sepanjang perjuangan ini tidak melanggar batas syariatnya... Semoga perjuangan ini sekiranya benar, dipermudahkan dan dilindungi para pahlawan dan serikandinya... Semoga apa yang kita laksanakan mendapat tempat di sisiNya dan di redhai... Aamiin.... (^^,)v
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik serta betul.(Al-Baqarah 2:186)

Tiap-tiap khabar berita mempunyai masa yang menentukannya (yang membuktikan benarnya atau dustanya); dan kamu akan mengetahuinya.(Al-An'aam 6:67)

Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini - dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) - sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.
(Al-Hujuraat 49:6)

Ya Allah, selamatkan aku daripada memperkatakan sesuatu yang aku tidak tahu, menyampaikan benda yang salah dan apa jua perkataan dan perlakuan yang boleh menjauhkan aku daripadaMu Ya Allah...



"berebut mad'u manada masalah,,,,,apa yg nak dibimbangkan ,,,,,,kalau abim faham perjuangan ***,kenapa abim takut *** rebut madu abim??kan abim pun setuju perjuangan ***??,,,kita bukan x tolong menolong,,,masalahnya,kalau asyik berbeza pendapat,manakan dapat buat keputusan yg jitu,,,,"

"spatutnya,kalau abim faham yg *** lagi syumul,,,,marilah sertai ***,,"

"*** perlukan kerusi untuk menang,oleh itu perlu madu yg ramai,,,,,,utk laksana hukum Allah,,,,,,mcm juga sejarah hamas,,,,,,,hamas dulu just NGO ja,,,,cuba kalau hamas x jadi parti politik,,ble menang ka??,,,memang ini takdir Allah dan kita mesti ambil pengajaran drpdnya,,,
sampai bila abim nak memerintah malaysia kalau x btanding kan??,,"

"kalau kita satu jamaah,kita boleh buat satu keputusan yg jitu n dpt laksanakannya,,,,,,"


Shock....Really Shock...

  • Myzra Midin
    klau la abim pn btanding, *** pn btanding, sdahnya, jd dua jmaah cuba utk brebut pmerintahan..biarla *** atur pmerintahan, abim ni biar d bwh2 ja, mngatur dasar..beri kfahaman dan mndidik umat utk mncintai ilmu..dr ilmu la kita dpt bezakn mna yg baik mna yg x baik..



  • thats why la kami cuba bawa abim masuk ***,,,,,utk jadi satu,,,kami tau,org abim ramai seluruh malaysia,,,,,,,
    masalahnya,asyik berlaku kes tidak sependapat ja dalam melaksanakan sesuatu kalau mcm ni,,,


  • Myzra Midin
    kkak x nmpk kperluan abim utk d bawa msuk ke ***... cara bdakwah pn sda lain..biarla kita mraih pbezaan itu..msing2 dgn tugas masing2..bbahagi2 tugas org kata..
    cuba kmu bg cntoh tidak spendapat 2..kira ok la 2 klau *** dpt pgg pmerintahan nnt...bole lksanakn dasar mcm yg kmu harapkn...kmu kata abim n *** skg bbeza2 pndapat, tp msih mau d satukn, x ka huru hara lg 2 nnt?


  • ok,,,,,,*** kata,dakwah melalui pemerintahan,iaitu apabiila malaysia jd negara islam,undang islam dapat dilaksanakan n perlu dipatuhi,,,,, tp,cara abim bdakwah,just melalui gerakan2 mcm ni ja,,,,, masalahnya,ada ka org mau ikut??,,,mmg hidayah milik Allah n la ikraha fiddin kpd org kafir,,,,,cuma kadang kala kita kena bertindak tegas dengan org islam itu sendiri melalui tindakan undang2 islam,,,,,,,


  • Myzra Midin

    klau isunya krana bbeza, kita tgk la mazhab2 yg ada...wlaupun bbeza, tp tdk mnjadi msalah...ada org bpegang dgn mazhab syafie, ada yg hambali, dll...
    bg kkak, bila ada yg cuba mnguasai yg d atas, hrus ada jgk yg mbimbing yg d bwh.. cntohla, kita mau lksanakn undang2 islam, tp pguam2nya ndatau apa2 pn psal undang2 islam..so abim ambil inisiatif utk tubuhkn UIA, d mna d sna para2 pguam ni d ajar ttg syariah islam, sbagai psediaan insyaAllah klau jmaah islam yg pgg tampuk pmerintahn, ada sda pguam yg redy utk jlnkn undang2 islam..


  • ayat quran yg td tu hanya utk org kafir ja,,,,tp sering disalah tafsir oleh golongan fasiq n munafiq,,,,,, yang dibawah juga dapat dibimbing oleh yg diatas,,,,kalau undang2 berteraskan islam,,,,bukankah bgitu???,,,,*** bukan xda cabang dakwah,,,,n yg sedihnya,ramai org anggap *** ni just badan politik ja,,,,,sebenarnya *** pun ada badan dakwah utk bimbing masyarakat,,,,,


  • Myzra Midin

    abim sndiri tegas dgn pndiriannya...klau kmu cuba tgk2 imbau2 sjarah, abim ni kira plopor kpada pmakaian tudung d msia...itu salah stu la yg mnjadi inspirasi kkak..



  • ya,,,,,tapi,ramai ulama ABIM yg lebih faham agama berbanding org bawahnya yg kurang pengetahuan agama masuk ***,,,,antaranya ialah**************,,,,,,,
    kenapa beliau masuk ***??
    beliau diiktiraf ulama,,,.


  • Myzra Midin

    sbb dia ada pndgn lain yg x lg sealir dgn abim, so dia ambik jln utk kluar mnyertai parti politik... abim x mau kputusan2 jmaah d pngaruhi oleh politik...
    bila ada ahli yg tdk spndapat n x mampu lg join abim, abim x halang mreka utk kluar k mna2..asalkn x lari dr medan dkwah...klau ahli yg x spndapat, knapa perlu abim d lupuskn utk ahli2nya smua jin bdn jmaah lain..



  • dia ulama,,,,bukankah golongan profesional abim patut beri penghormatan dgn keputusan beliau,,,,mungkin keputusan bliau dipengaruhi oleh nas2 dalam quran,,,,berbanding keputusan golongan profesional yg lebih kpd logik akal,,,,,


  • Myzra Midin

    kkak slesa dgn pbezaan ini...n kkak nda nmpk pn msalhnya even pndgn kita bbeza...mmg sunnatullah tu Dia mncipta ssuatu 2 ada pbezaannya...so kkak trima dgn redha... skg ni drpd kita mpersoalkn knapa beza itu, beza ini, apa kata kita msing2 brusaha utk mncapai redhaNya nda kisahlah dgn cara apa skali pn as long kita nda mlanggar syariat..
Speechless....

Fav. Quote : When people are trying to take you down, it means you are above them...


"Islam telah mengajar kepada saya untuk menyalakan pelita dan tidak dengan asyik mengutuk kegelapan, dengan menjelaskan kebenaran dan bukan dengan asyik mencaci kebatilan " Dr. Yusuf al-Qaradawi


Soalan : Apakah ini?

Si A : Buku Islam dan Melayu
Si B : Buku berwarna coklat
Si C : Buku yang nipis
Si D : Buku yang ditulis oleh USF
Si E : Bahan bacaan

Jawapan yang berbeza, tapi tiada yang salah... Perbezaan tidak semestinya ada yang betul, ada yang salah... (^^,)
 
Untuk ke sebuah tempat, boleh naik basikal, boleh naik kapal, boleh naik kereta, boleh jalan kaki, tapi x mungkin mampu guna dua kenderaan sekali gus untuk ke tempat tersebut... Dalam Mathematical Logic, ianya dipanggil exclusive or... (^^,)v 


Even if you are right, doesn't mean others are wrong...

Proving others are wrong never make you right...  


 Kesilapan dalam berjuang dan memperjuangkan sesuatu : Berasa diri tersangat betul dan tidak memberi ruang untuk mendengar pandangan yang lain (kadang menolak mentah2)...


"Jika kita hanya menghalakan pendengaran kita pada sebelah pihak sahaja maka kesetiaan yang akan terbentuk bukan terhadap perjuangan tetapi terhadap kelompok yang kita dengari sahaja. (AMIDI ABD MANAN)"
 
 

:) Semakin aku yakin aku akan selesa bersama ABIM since they never show me how osem they are, but how osem Islam is... Islam itu sederhana tapi sempurna... :) (^^,)v




✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥ GooD GirL ♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿

My Photo
Myzra Midin
✿⊱╮♥...I want to die with my forehead on the ground; the Sunnah in my heart; Allah on my mind; Quran on my tongue; and tears in my eyes... ♥ ✿⊱╮ ♥...I was married to the Duniya - but we have now divorced. I am now engaged to the Akhirah - but my desire to marry Jannah remains. I've rejected Jahannum's proposal and now, Jahannum and Duniya keep harrassing me. Instead of calling 911 and asking for a restraining order, I called upon Allah. Duniya and Jahannum haven't been arrested, so I'm constantly living in fear, but I won't let them ruin me...♥
View my complete profile

✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers

✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥ Main Family ♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿♥✿